Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi
matahari. Revolusi bumi juga memenuhi hukum-hukum keppler, karena bumi
merupakan salah satu planet. Selama revolusi sumbu bumi condong atau miring
dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika, terbentuk
sudut 23,5o. Revolusi bumi dapat mengakibatkan hal-hal berikut.
1. Terjadinya Pergantian Musim
Selama beredar mengelilingi matahari, bumi mengalami
keadaan yang berbeda, dan mengakibatkan terjadinya perubahan musim untuk
tiap-tiap bagian belahan bumi.
a. Keadaaan bumi dari tanggal 21
Maret – 21 Juni adalah sebagai berikut.
- Kutub utara condong ke arah matahari.
- Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih panjang daripada waktu malamnya.
- Di belahan bumi utara berlangsung musim semi.
- Kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan mengalami waktu malam lebih panjang daripada siangnya.
- Di belahan bumi selatan sedang berlangsung musim gugur.
- Pada tanggal 21 Juni, matahari berada 23,5o LU.
b. Keadaan bumi dari tanggal 21 Juni
– 23 September adalah sebagai berikut.
- Kutub utara semakin condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara waktu siang makin pendek, tetapi masih lebih panjang daripada waktu malam.
- Di belahan bumi utara berlangsung musim panas,
- Kutub selatan makin condong ke arah matahari.
- Belahan bumi selatan waktu malam lebih panjang daripada waktu siang.
- Di belahan bumi selatan berlangsung musim dingin.
- Pada tanggal 23 September matahari berada di khatulistiwa.
c. Keadaan bumi dari tanggal 21
Juni-23 September adalah sebagai berikut.
- Kutub utara condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek daripada waktu malam.
- Belahan bumi utara berlangsung musim gugur.
- Belahan bumi selatan condong ke arah matahari.
- Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
- Belahan bumi selatan mengalami musim semi.
- Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada 23,5o LS.
d. Keadaan bumi dari tanggal 22
Desember-21 Maret adalah sebagai berikut.
- Kutub utara makin condong ke arah matahari.
- Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek daripada waktu malam.
- Belahan bumi utara mengalami musim dingin.
- Kutub selatan makin condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
- Belahan bumi selatan mengalami musim panas.
- Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa.
Jadi, pada tanggal 21 Maret dan 23 September permulaan
bumi mengalami waktu siang dan malam yang sama panjang, yaitu 12 jam matahari
terbit pukul 06.00 dan terbenam pukul 18.00
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Peredaran bumi mengelilingi matahari tidak dapat kita amati dan
saksikan. Pengamatan yang dapat kita lakukan adalah melihat kedudukan matahari
yang seakan-akan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5o LU kembali ke
khatulistiwa, terus ke 23,5o LS, dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Pergeseran kedudukan matahari yang demikian itu berlangsung setiap 1 tahun.
Dari gerak semu tahunan matahari dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Kedudukan matahari berada di khatulistiwa pada
tanggal 21 Maret dan 23 September.
2) Kedudukan matahari paling utara berada pada garis lintang 23,5o dan dicapai tanggal 22 Desember.
2) Kedudukan matahari paling utara berada pada garis lintang 23,5o dan dicapai tanggal 22 Desember.
Wilayah yang mengalami pergantian empat musim yaitu
musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin hanya terjadi di:
1) Belahan bumi antara 23,5o lintang utara
dan 66,5o lintang utara;
2) Belahan bumi antara 23,5o lintang selatan dan 66,5o lintang selatan;
2) Belahan bumi antara 23,5o lintang selatan dan 66,5o lintang selatan;
Tempat-tempat tersebut tidak pernah mengalami matahari
tepat tegak di atas kepala (titik kulminasi) pada pukul 12.00. Tempat-tempat
antara 0o (Khatulistiwa) dan 23,5o mengalami matahari
tepat di atas kepala dua kali dalam satu tahun dan hanya menglami pergantian
dua musim.
Daerah kutub utara, yaitu 66,5o LU sampai
dengan 90o LU mengalami siang sepanjang 24 jam selama 6 bulan dalam
waktu 1 tahun. Hal itu terjadi dari tanggal 21 Maret sampai dengan 23
September. Sebaliknya, dari tanggal 23 September sampai dengan Maret mengalami
malam hari sepanjang 24 jam.
Daerah kutub selatan, yaitu 66,5o LS sampai
dengan 90o LS, mengalami siang hari selama enam bulan dari tanggal
23 September sampai dengan 21 Maret. Selanjutnya dari tanggal 21 Maret sampai
dengan 23 September mengalami malam.
Adanya revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi 23,5o terhadap bidang
ekliptika
menyebabkan beberapa hal yaitu adanya pergantian musim, perubahan lamanya waktu
siang dan malam, dan terlihatnya rasi-rasi bintang yang berbeda dari waktu ke
waktu.
Sumber :
http://fisikazone.com/
0 comments:
Post a Comment