judul bergerak

Thursday, November 10, 2016

Aurora Borealis



Aurora Borealis di atas Danau Bear, Alaska


 Aurora Borealis di atas Danau Bear, AlaskaAurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin
surya). Aurora terjadi pada lapisan ionosfer sebuah planet yang diakibatkan karena terjadi interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.
 Matahari memiliki partikel bermuatan yang disebut plasma, yaitu gas yang telah terionisasi akibat suhu panas matahari. Partikel yang disebut plasma ini dilemparkan matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik hingga ke segala arah, termasuk bumi. Partikel ini kemudian terhisap oleh medan magnet di kutub utara dan selatan bumi. Ketika plasma berbenturan dengan partikel atmosfer bumi, akan memendarkan cahaya gemerlapan yang indah di angkasa.

Aurora adalah cahaya yang tercipta di udara. Cahayanya yang gemerlapan disebabkan oleh atom-atom dam molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari.  Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen.

Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda. Penampakannya berubah-ubah tergantung pada panjangnya malam. Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita  cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru atau merah tua.

Di masa lalu, aurora dipercaya dapat meramalkan cuaca, meskipun kebenarannya kadang-kadang berlawanan. Di Labrador, aurora merupakan pertanda cuaca yang baik, sedangkan di Greenland dianggap sebagai tanda datangnya angin selatan dan badai. Di Norwegia Utara, aurora sering dihubung-hubungkan dengan cuaca dingin.
 
Warna-Warni Aurora


Keindahan warna-warni Aurora disebabkan karena benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang dihasilkan Aurora ini tergantung pada komposisi atmosfer dan ketinggiannya, sehingga warnanya bisa berubah-ubah.

  • Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen pada ketinggian 140 km, warna aurora menjadi biru atau ungu. 
  • Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen dan nitrogen pada ketinggian 100 km, warna aurora menjadi kemerah-merahan.
  • Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan hidrogen pada ketinggian 300 km, warna aurora menjadi hijau atau merah muda.





sumber : 
Wikipedia ; http://www.anneahira.com/aurora-kutub-utara.htm ; http://bama_online.tripod.com/aurora.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Physics is fun

Physics is fun

Physics Education

Physics Education

Blogger templates