Aurora Borealis di atas Danau Bear, Alaska
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin
surya). Aurora terjadi pada lapisan ionosfer sebuah planet yang diakibatkan karena terjadi interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.
Matahari memiliki partikel bermuatan yang disebut plasma, yaitu gas yang telah terionisasi akibat suhu panas matahari. Partikel yang disebut plasma ini dilemparkan matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik hingga ke segala arah, termasuk bumi. Partikel ini kemudian terhisap oleh medan magnet di kutub utara dan selatan bumi. Ketika plasma berbenturan dengan partikel atmosfer bumi, akan memendarkan cahaya gemerlapan yang indah di angkasa.
surya). Aurora terjadi pada lapisan ionosfer sebuah planet yang diakibatkan karena terjadi interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.
Matahari memiliki partikel bermuatan yang disebut plasma, yaitu gas yang telah terionisasi akibat suhu panas matahari. Partikel yang disebut plasma ini dilemparkan matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik hingga ke segala arah, termasuk bumi. Partikel ini kemudian terhisap oleh medan magnet di kutub utara dan selatan bumi. Ketika plasma berbenturan dengan partikel atmosfer bumi, akan memendarkan cahaya gemerlapan yang indah di angkasa.
Aurora adalah cahaya yang tercipta di
udara. Cahayanya yang gemerlapan disebabkan oleh atom-atom dam molekul
yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron
dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut
terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik
dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan.
Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul
atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan
partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat
benturan antara partikel elektron dan atom oksigen.
Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang
berbeda. Penampakannya berubah-ubah tergantung pada panjangnya malam.
Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk
pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau,
kuning, biru atau merah tua.
Di masa lalu, aurora dipercaya dapat
meramalkan cuaca, meskipun kebenarannya kadang-kadang berlawanan. Di
Labrador, aurora merupakan pertanda cuaca yang baik, sedangkan di
Greenland dianggap sebagai tanda datangnya angin selatan dan badai. Di
Norwegia Utara, aurora sering dihubung-hubungkan dengan cuaca dingin.
Warna-Warni Aurora
Keindahan warna-warni Aurora disebabkan
karena benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang
dihasilkan Aurora ini tergantung pada komposisi atmosfer dan
ketinggiannya, sehingga warnanya bisa berubah-ubah.
- Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen pada ketinggian 140 km, warna aurora menjadi biru atau ungu.
- Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan oksigen dan nitrogen pada ketinggian 100 km, warna aurora menjadi kemerah-merahan.
- Apabila partikel yang bersangkutan berbenturan dengan hidrogen pada ketinggian 300 km, warna aurora menjadi hijau atau merah muda.
Wikipedia ; http://www.anneahira.com/aurora-kutub-utara.htm ; http://bama_online.tripod.com/aurora.html
0 comments:
Post a Comment